Sabtu, 03 Mei 2008

"Cuba Pang takuni wan diri kita, sudahkah kita peduli wan pendidikan di Banjarbaru"

Tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional, merupakan memontum penting bagi dunia pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tunggi. Banjarbaru dikenal dengan jargon-nya yaitu Kota Pendidikan, dan sepatutnyalah ketika diberi gelar seperti itu maka yang harus terjadi adalah mutu dan kualitas pendidikan yang sangat terjamin, mulai dari sarana dan prasarananya hinggga fasilitas-fasilitas pendidikan yang mendukung.

Namun, sudahkah potret pendidikan berkualitas tinggi terealisasi di lapangan? Sudahkah terdata bahwa seluruh warga Banjarbaru bebas Buta Aksara? Sudahkah terdata bahwa gedung-gedung sekolah tidak ada yang bocor? Sudahkah terdata bahwa anak-anak kurang mampu masih dapat terus bertahan walau biaya SPP kian hari kian mahal? Bahkan untuk masalah UAN saja, pemerintah hanya bisa meminta peserta UAN untuk menyiapkan diri, namun ternyata pemerintah sendiri yang terlihat tidak siap dengan UAN, ini terbukti dari banyaknya kasus kekacauan UAN, bahkan ada yang sampai tertukar soal ujian, ini mengakibatkan konsentrasi para peserta UAN jadi buyar, tapi mana tanggungjawab pemerintah?

Pendidikan gratis memang belum tercanangkan oleh pemerintah Banjarbaru, tidak seperti halnya didaerah- daerah luar Kalimantan yang sudah berani memprogramkan pendidikan gratis walau dilakukan pada saat kampanye Pilkada, dan sebenarnya tidak patut ketika kualitas pendidikan menjadi ”barang” yang diperjualbelikan atau dijadikan modal untuk kemenangan Pilkada, karena tanpa Pilkada pun, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Hal tersebut pula yang disadari oleh KAMMI Komisariat Banjarbaru, bahwa tanggungjawab pendidikan adalah tanggungjawab bersama, bagi KAMMI Hardiknas tidak boleh hanya sekedar menjadi Hari libur Nasional atau cuti bersama, dan tidak boleh pula hanya menjadi momentum yang diperingati dengan Upacara semata, namun momentum Hardiknas harus mampu melahirkan dan memperbaharui komitmen bahwa persoalan Pendidikan di Banjarbaru adalah persoalan bersama, bukan hanya menjadi tanggungan pemerintah atau Dinas Pendidikan, dan momentum Hardiknas harus melahirkan sebuah cita-cita kebangsaan yaitu mencerdaskan seluruh rakyat dalam ruang lingkup Banjarbaru.

Untuk itu, di momentum Hardiknas ini pula KAMMI Komisariat Banjarbaru mengharapkan pemerintah dan masyarakat juga seluruh mahasiswa di Banjarbaru untuk :

  1. Ikut berpartisipasi bersama-sama dengan pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan mulai dari gedung sekolah yang rusak dan mengganggu aktivitas belajar hingga peningkatan sarana dan fasilitas-fasilitas pendidikan terutama untuk sekolah-sekolah yang berada di pinggiran kota juga perguruan-perguruan Tinggi di Banjarbaru
  2. Menjelang UAN SMP/MTs/sederajat dan UAN SD/MI/sederajat, pemerintah lebih berhati-hati dengan persiapan UAN, jangan sampai kekacauan UAN yang terjadi pada siswa SMA/MA/sederajat terulang kembali.
  3. Lebih meningkatkan kepedulian terhadap persoalan-persoalan dunia pendidikan di Banjarbaru, contoh real, penyediaan taman bacaan, toko buku murah yang menjadikan Banjarbaru layak menjadi kota Pendidikan, karena tanggungjawab pendidikan adalah tanggungjawab bersama.
  4. Meminta kepada pemerintah untuk merealisasikan anggaran dana pendidikan sebesar 20% dari dana APBD

Demikian pernyataan KAMMI, semoga Hardiknas ini menjadi momentum untuk membuka hati kita akan pentingnya sebuah kepedulian terhadap dunia pendidikan. Wallahualam bish shawab.


Tidak ada komentar: